Minggu, 19 Oktober 2008

berMaafan sebelum Ramadhan, Bid’ah?

Selama ini mungkin kita sering meminta maaf sebelum Ramadhan supaya dosa-dosa kita kepada sesama telah terma’afkan, sehingga tinggal dosa-dosa kita kepada Allah SWT, dengan harapan di bulan ramadhan dosa kita kepada Allah SWT diampuni.

Mengkhususkan bermaaf-maafan menjelang ramadhan adalah suatu hal yang baru, mungkin kita bertanya, apa salahnya sih minta maaf ? Memang minta maaf ada yang ngelarang ?? Sebenarnya bukan minta maafnya yang salah, tetapi pengkhususannya ini yang salah… dan yang paling parah adalah penisbatan anjuran ini kepada Nabi Muhammad SAW.

Mereka yang mengkhususkan minta maaf jelang ramadhan adalah berdasar hadist sbb:

Doa Malaikat Jibril Menjelang Ramadhan:

“Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.”
Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.

Ketahuilah … bahwa Hadist tersebut adalah MAUDLU ALIAS PALSU ALIAS GAK ADA SUMBERNYA ..

Bandingkan dengan Hadist yang SHAHIH dibawah ini :

“Artinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, amin, amin”.
Para sahabat bertanya. “Kenapa engkau berkata ‘Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata: ‘Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin !’ maka kukatakan, ‘Amin’,
kemudian Jibril berkata lagi, ‘Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin !’, maka aku berkata : ‘Amin’.

Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata lagi. ‘Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin !’ maka kukatakan, ‘Amin”.

[Hadits Riwayat Bazzar dalama Majma'uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)]

Setelah jelas bagi kita bahwa tradisi maaf-maafan menjelang ramadhan adalah BID’AH yang SESAT, maka wajib bagi kita untuk tidak mengamalkannya. Dan wajib pula bagi kita untuk meminta maaf LANGSUNG bila kita punya kesalahan terhadap orang lain, jadi, gak nunggu bulan ramadhan atau lebaran …

Wassalammualaikum

Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: