Minggu, 19 Oktober 2008

Sosok


Drs. Slamet Mulyono, M.Pd.

“Hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Hidup ditandai oleh masalah dan pemecahan suatu masalah pada akhirnya akan menimbulkan masalah baru”. Itulah yang selalu diandalkan dan menjadi motto hidup Pak Slamet. Siapa sih, Beliau??

Beliau adalah salah seorang dosen yang kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FKIP UNS. Klaten adalah tanah kelahiran beliau yang tentunya tidak akan pernah beliau lupakan. Beliau lahir pada tanggal 28 Juli 1962. Beliau menamatkan TK, SD, SMP, dan SMEA Negeri Pedan, Klaten. Selanjutnya, beliau menempuh pendidikan S1 di FKIP UNS dan menamatkan S2 di IKIP Jakarta.

Pak Slamet yang hobi berbuat baik ini sebelumnya pernah menjadi guru Bahasa Indonesia di SMA Siswa Sukoharjo (1984-1988) dan SMA PGRI Mojolaban Sukoharjo (1986-1991). Selain itu, beliau juga pernah menjadi dosen di FKIP Veteran Sukoharjo selama lima tahun, yakni tahun 1986-1991. Sampai akhirnya pada tahun 1991, beliau menjadi dosen di FKIP UNS dan diangkat sebagai Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Daerah FKIP UNS pada tahun 2007 hingga sekarang. Selain menjadi dosen, Pak Slamet juga meluangkan waktunya untuk menulis buku, di antaranya buku yang berjudul Kemampuan Berbahasa Indonesia (1998) dan Keterampilan Berbahasa Indonesia untuk siswa SD (sedang dalam proses penerbitan).

Selama mengajar di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FKIP UNS, beliau tidak pernah mengalami kesulitan yang berarti. Beliau sangat terkesan pada mahasiswanya yang bagus-bagus, dalam arti mahasiswa bisa mengikuti apa yang beliau harapkan. Saat mengajar, beliau justru merasa dituntut menghadapi banyak tantangan, seperti harus selalu menghadapi perubahan tuntutan fenomena dalam masyarakat yang dari hari ke hari semakin pesat.

Sebagai pendidik, beliau tidak hanya mentransfer ilmu saja, tetapi juga menanamkan kepribadian, metal, dan tanggung jawab bagi diri si pebelajar. Oleh karena itu, beliau berharap agar mahasiswanya senantiasa mengikuti perubahan zaman yang masih bernilai positif. Selain itu, mahasiswa sebagai generasi muda dituntut untuk memperkuat karakter kepribadiannya dan memiliki kultur Jawa. Mengapa harus kultur Jawa??? Menurut beliau, kultur Jawa mengandung filosofis-filosofis yang bermakna, seperti halnya bagaimana seseorang harus bergaul dalam masyarakat, bagaimana sesorang harus turut memiliki sesuatu, bagaimana seseorang harus mawas diri, dan bagaimana seseorang harus mendekatkan diri kepada Yang Kuasa.

Berkenaan dengan diterbitkannya edisi pertama Mading ‘JEDA’ kali ini, beliau juga berpesan agar semua mahasiswa berperan aktif dalam mengembangkan mading ini sebagai wahana pengembang kreatifitas dan penyaluran ide. Jadi, seluruh aspirasi, inspirasi, dan aktifitas mahasiswa diharapkan dapat tertuang dalam majalah dinding ini.

Hidup Mading!!!

Kebiasaan yang Dapat Merusak otak

10 Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak
edited by dr. Martin Leman, DTM

1. Tidak Sarapan Pagi

Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula
darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi
kurang.

2. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat
berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak
pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak
akan menurun.

3. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak
secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya
penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan
gizi yang akan mengganggu perkembangan otak

5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup
udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga
dapat menurunkan efisiensi otak.

6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan
kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan
mempercepat kerusakan sel-sel otak.

7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat
karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat
menimbulkan efek kerusakan pada otak.

8. Menggunakan pikiran saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita
saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak
serta dapat merusak otak.

9. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita.
Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak
kita.

10. Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan
kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi
otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual
otak jadi kurang terlatih.

Ditulis pada Juli 1, 2008 oleh akmalhasan

http://akmalhasan.wordpress.com/2008/07/01/kebiasaan-yang-merusak-otak/

Tips sehat Berpuasa

Ehm…bulan Ramadhan datang. Puasa lagi nih!!! Banyak anggapan tentang puasa yang katanya bikin ga enak badan aja. Bagaimana fakta sebenarnya? Simak tulisan berikut.

Puasa Bikin Lemas?

Kita terbiasa berpikir dengan berpuasa, banyak waktu makan yang harus "hilang", yaitu sarapan dan makan siang. Dan pola pikir demikian ternyata men-sugesti kita untuk merasa lemas saat menjalani puasa, terutama saat siang sampai menjelang waktu berbuka.

Memperbanyak asupan serat pada saat sahur adalah salah satu cara mencegah cepat datangnya 'kukuruyuk' di perut. Serat bisa diperoleh dari buah-buahan, sayur-sayuran, atau karbohidrat berserat seperti oatmeal. Serat atau karbohidrat kompleks memiliki efek mengenyangkan karena mampu mengembang dalam lambung. Namun serat juga lebih lama dicerna dibandingkan dengan karbohidrat sederhana, protein dan lemak. Artinya, serat akan lebih lama tertinggal di lambung dibanding zat gizi lainnya. Karena itu perut akan terasa lebih lama kenyang dan kadar gula darah juga lebih terjaga

Untuk menghindari lemas, konsumsilah segelas susu saat sahur. Sebaiknya konsumsi pula suplemen yang mengandung vitamin B kompleks agar metabolisme kita semakin oke. Saat sahur memang disunahkan untuk makan sahur mendekati waktu imsak, oleh karena itu lakukan makan sahur kira-kira 15-30 menit sebelum imsak, dan makanlah serat di saat-saat terakhir makan sahur. Selain "mengirit" waktu cerna makanan, sahur sebelum imsak sangat baik untuk mencegah terlewatnya shalat Subuh.

Puasa Tanpa Gangguan Pencernaan

Keluhan yang paling sering terdengar saat puasa adalah gangguan berupa maag dan heartburn. Heartburn adalah rasa panas di ulu hati, yang kadang disertai dengan rasa kaku atau keram pada otot perut. Biasanya muncul apabila saat perut penuh, tubuh tidak beraktivitas kembali. Misalnya jika kita langsung tidur setelah makan sahur. Sebetulnya kedua keluhan ini tidak perlu terjadi, selama kita tahu bagaimana menyikapi pola kerja saluran pencernaan kita.

Minum obat maag, terutama bagi yang memang memiliki penyakit maag, adalah hal yang tidak boleh terlupakan. Obat maag dapat diminum saat berbuka dan sahur. Saat berbuka, batalkan puasa dengan segelas air atau minuman manis - usahakan tidak minum minuman yang bersuhu dingin atau terlalu panas - lalu minumlah dahulu obat maag. Tunggu sekitar sepuluh atau lima belas menit, lalu santaplah hidangan pembuka yang ringan atau segelas susu. Sebaiknya tidak langsung menyantap makanan utama segera setelah berbuka, karena saat kosong dalam waktu yang lama, otot-otot lambung tidak 'siap' menerima volume makanan dalam ukuran besar. Sebetulnya dengan menyantap hidangan pembuka yang ringan seperti semangkuk kecil kolak hangat, atau segelas susu, sudah cukup memberi energi sampai satu jam ke depan. Karena itu tak ada salahnya shalat tarawih dahulu sebelum menyantap makanan utama. Selain itu jika tarawih dalam keadaan perut penuh, kita akan merasa sebah a tau mual karena lambung belum siap mencerna dan mendorong makanan ke usus.

Pada saat sahur, obat maag dapat diminum sesaat sebelum imsak atau setengah jam sebelum makan sahur, ini jika memilih makan sahur mendekati waktu imsak.

Apabila kita memang memiliki riwayat penyakit maag, sebaiknya hindari makanan dan minuman yang dapat merangsang ekskresi asam lambung, seperti makan makanan yang bercita rasa asam, atau minum kopi dan teh terutama pada saat sahur.

Pada hari pertama dan kedua, mungkin gangguan pencernaan masih terbilang wajar karena perut dalam keadaan 'kaget'. Namun jika berlangsung terus menerus, tentunya ada yang salah dengan pola makan kita. Sebaiknya, perhatikan kembali pola makan yang sudah kita terapkan.

Puasa Bikin Kulit Kering?

Saat berpuasa, memang sangat wajar apabila asupan minuman cenderung menjadi berkurang, karena biasanya kita lebih 'bersemangat' untuk mengganyang makanan daripada minum air. Padahal kurangnya asupan air bisa menyebabkan kekurangan cairan, apalagi jika aktivitas kita termasuk padat, banyak berkeringat, atau bahkan menghabiskan waktu kita di dalam ruangan ber-AC. Kurangnya asupan air, ditambah dengan ruangan ber-AC, akan membuat kulit menjadi kering, bahkan bisa sampai pecah-pecah.

Seharusnya puasa tidak perlu menghilangkan 'jatah minum'. Kita bisa, kok, menyiasati asupan 6-8 gelas sehari. Misalnya, minumlah segelas air secara perlahan pada saat membatalkan puasa. Setelah menyantap makanan pembuka yang umumnya bercita rasa manis, usahakan minum kembali segelas air. Saat menyantap makanan utama, usahakan meminum setidaknya dua gelas air. Lalu sebelum tidur, minumlah lagi segelas air.

Pada saat sahur, minumlah setidaknya dua gelas air. Satu gelas saat selesai makan sahur, dan satu gelas lagi sesaat sebelum imsak. Air yang kita minum tidak harus air putih, tetapi bisa dikombinasi dengan susu atau air teh yang ringan (bukan teh kental). Minumlah secara perlahan supaya tidak terasa 'memaksa'.

Puasa Merusak Diet?

Hmmm… pertanyaan ini biasanya ditujukan bagi kita yang terbiasa 'balas dendam' saat berbuka, padahal ada program diet yang harus dijalani, atau mungkin sedang menjaga bobot tubuh agar tetap ideal. Puasa justru bisa menjadi pola diet baru. Dan jika dilakukan dengan benar, maka setidaknya bisa menurunkan 0,5 - 1 kg per minggu, artinya bisa sampai 4 kg perbulan!

Caranya adalah dengan memilih pola makan yang tepat saat sahur dan berbuka. Seberat apapun mata kita terbuka saat waktu sahur tiba, sebaiknya tetap kita paksakan diri untuk bangun karena pada saat sahur kita akan menyuplai zat gizi yang tidak akan didapatkan di siang hari saat kita berpuasa. Menu sahur haruslah bergizi dan seimbang, terdiri dari karbohidrat, protein dan serat (sayuran atau buah-buahan). Makan sahurlah kira-kira setengah jam sebelum imsak, dan di 15 menit terakhir konsumsilah buah-buahan atau sayur-sayuran. Seperti yang telah dijelaskan di atas, serat akan menjaga agar lambung tetap penuh, dan kadar gula darah tidak drop, sehingga kita tidak terlalu lapar. Makanlah sampai merasa cukup, dan tidak terlalu kenyang.

Pada saat berpuasa, usahakan tetap beraktivitas. Jangan lemas atau tidur seharian. Karena dengan beraktivitas, tubuh membutuhkan energi, dan karena tidak ada makanan yang masuk, maka energi tersebut didapat dari simpanan lemak di tubuh kita. Inilah alasan mengapa kita bisa berdiet selama puasa. Selain itu, pada saat puasa, saluran pencernaan yang selama ini bekerja keras mencerna makanan, diberi waktu beristirahat selama 14 jam. Ini membuat saluran pencernaan menjadi lebih bersih, dan tubuh terasa lebih bugar.

Pada saat berbuka, hindari balas dendam. Balas dendam hanya akan menimbun kembali kalori yang berhasil kita 'buang' saat berpuasa siang. Dalam agama Islam disunahkan berbuka dengan yang manis-manis, namun dalam kasus ini hindari sebisa mungkin gula (sukrosa), seperti teh manis, sirup atau kolak. Kita bisa mendapatkan minuman manis dari air sari buah (jus). Kandungan gula sari buah dapat menaikkan kadar gula dengan cepat, namun tidak merangsang produksi insulin. Alternatif lainnya adalah dengan mengkonsumsi buah kurma, karena buah kurma kaya akan gula buah yang baik untuk meningkatkan kadar gula darah. Setelah mengonsumsi sari buah, tubuh akan terasa lebih segar dan bertenaga. Lakukanlah ibadah shalat Magrib terlebih dahulu, kemudian barulah kita bersantap hidangan utama. Pilihlah menu yang seimbang antara karbohidrat, protein dan serat. Ingat, santaplah dengan menu secukupnya, jangan berlebihan.

(www.gizidankesehatan.blogspot.com)

berMaafan sebelum Ramadhan, Bid’ah?

Selama ini mungkin kita sering meminta maaf sebelum Ramadhan supaya dosa-dosa kita kepada sesama telah terma’afkan, sehingga tinggal dosa-dosa kita kepada Allah SWT, dengan harapan di bulan ramadhan dosa kita kepada Allah SWT diampuni.

Mengkhususkan bermaaf-maafan menjelang ramadhan adalah suatu hal yang baru, mungkin kita bertanya, apa salahnya sih minta maaf ? Memang minta maaf ada yang ngelarang ?? Sebenarnya bukan minta maafnya yang salah, tetapi pengkhususannya ini yang salah… dan yang paling parah adalah penisbatan anjuran ini kepada Nabi Muhammad SAW.

Mereka yang mengkhususkan minta maaf jelang ramadhan adalah berdasar hadist sbb:

Doa Malaikat Jibril Menjelang Ramadhan:

“Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.”
Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.

Ketahuilah … bahwa Hadist tersebut adalah MAUDLU ALIAS PALSU ALIAS GAK ADA SUMBERNYA ..

Bandingkan dengan Hadist yang SHAHIH dibawah ini :

“Artinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, amin, amin”.
Para sahabat bertanya. “Kenapa engkau berkata ‘Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata: ‘Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin !’ maka kukatakan, ‘Amin’,
kemudian Jibril berkata lagi, ‘Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin !’, maka aku berkata : ‘Amin’.

Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata lagi. ‘Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin !’ maka kukatakan, ‘Amin”.

[Hadits Riwayat Bazzar dalama Majma'uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)]

Setelah jelas bagi kita bahwa tradisi maaf-maafan menjelang ramadhan adalah BID’AH yang SESAT, maka wajib bagi kita untuk tidak mengamalkannya. Dan wajib pula bagi kita untuk meminta maaf LANGSUNG bila kita punya kesalahan terhadap orang lain, jadi, gak nunggu bulan ramadhan atau lebaran …

Wassalammualaikum

Dari berbagai sumber

Ramadhan Berakhir Fitri

Manusia pada asalnya suci, bersih, tak bernoda, apalagi berdosa. Demikian bunyi satu hadis yang Nabi SAW sampaikan, ''Setiap anak itu terlahir sebagai makhluk yang suci dan bersih.'' (HR Bukhari-Muslim). Namun, faktor lingkunganlah yang kemudian mempengaruhinya, hingga ia menjadi seorang Muslim atau non-Muslim. Inilah yang digambarkan lebih lanjut oleh Nabi SAW, ''Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu sebagai seorang Yahudi atau Nashrani.'' (HR. Bukhari-Muslim).

Fitri atau fitrah bermakna suci, bersih, dan tak bernoda. Fitrah manusia sejatinya adalah suci, karena ia berasal dari Zat yang suci, yaitu Allah SWT. Karena kesucian manusia inilah, Allah SWT kamudian memuliakan mereka dibandingkan dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. ''Sungguh telah Kami muliakan anak keturunan Adam, lalu Kami tempatkan mereka di daratan dan di lautan, kemudian Kami beri mereka rezeki dari jalan-jalan yang terbaik. Kami unggulkan derajat mereka dibandingkan dengan makhluk-makhluk Kami yang lain.'' (Al-Isra: 71).

Kelahiran manusia yang suci, lalu berubah menjadi sosok-sosok yang beragam. Ada yang teguh mempertahankan kesuciannya, ada yang berubah menjadi kotor lalu menyucikan diri, dan ada pula yang kotor tapi tidak mau membersihkan kotoran-kotoran dosa itu hingga kematian menjemputnya. Semua itu adalah proses-proses yang pasti dialami dan dilalui oleh umat manusia di alam dunia ini. Dunia adalah ladang proses yang menentukan arah dan tujuan manusia ke tempat asalnya semula, yaitu Allah SWT.

Orang-orang yang selalu berusaha membersihkan dirinya dari dosa, maka ia akan berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan yang juga bersih dan suci, seperti awalnya. Namun jika jiwa kotor, maka ia akan menghadap Allah SWT dalam kekotorannya. Allah SWT sesungguhnya tidak akan dapat menerima hamba-hamba-Nya yang berjiwa kotor. Ia hanya menerima jiwa-jiwa yang tenang dan bersih: ''Wahai jiwa-jiwa yang bersih dan tenang, kembalilah kepada Tuhan sejatimu dalam keridhoan. Masuklah kalian ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang akan masuk surga.'' (Al-Fajr: 27-30). Itulah titik ujung perjalanan umat manusia sesungguhnya. Menjadi hamba-hamba Allah SWT yang suci kembali, setelah melewati berbagai macam cobaan dan godaaan di alam dunia.

Puasa merupakan salah satu alat untuk membimbing orang-orang beriman ke jalan kesucian hakikinya. Karena dalam ibadah ini, seorang yang berpuasa berpotensi besar mampu meraih kesuciannya kembali, dengan catatan bahwa ibadah puasa itu tidak hanya untuk menahan lapar dan dahaga. Akan tetapi, puasa dilakukan untuk mengekang keinginan-keinginan kotor nafsu yang setiap saat bergejolak. Berpuasa dengan demikian adalah jalan efektif meraih kembali kesucian jiwa yang telah lama ternoda oleh dosa yang menggurita. Nafsu di bulan puasa dikekang semaksimal mungkin untuk itu semua. Ketika nafsu sudah terkontrol, jiwa akan mudah terisi penuh dengan sinaran cahaya Allah SWT yang suci.

Karena itu, orang berpuasa yang sukses hakikatnya ia telah meraih kebahagiaan sejati, karena telah menemukan kesuciannya kembali. Sabda Rasulullah SAW, ''Orang berpuasa itu memiliki dua kebahagiaan, pertama ketika berbuka (di dunia), dan kedua kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhan di akhirat kelak.'' (HR Bukhari, Muslim, Tarmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Darimi). Bahagia ketika sukses menyucikan jiwanya dengan berpuasa, dan juga bahagia ketika kesucian jiwa itulah yang mampu mempertemukannya dengan Allah SWT yang Maha Suci.

sumber :http://alshofwah.or.id

SaLaM..

Namaku, J E D A. Yang Pertama, tentu kami ucapkan salam perkenalan kepada hadirin pembaca. Salam jumpa dengan saya yang baru lahir ke dunia maya ini. Kedua, kami ucapkan selamat kepada pengurus HIMPROBSI yang baru periode 2008-2009. Ketiga, kami ucapkan kepada turut berbahagia kepada segenap pengurus Mading di lingkup Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah FKIP UNS.
Kami, hanyalah sebuah keniscayaan untuk hadir ke tengah Teman-teman sebagai sabda perlawanan melalui kreativitas dan produktivitas yang tinggi dan unggul. Tunggu Kami!!!

Selasa, 14 Oktober 2008